Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
“Sesungguhnya perjuangan itu tidak mengenal erti penat & lelah. Demi Islam tercinta, ia perlu diteruskan. Semoga usaha untuk menyampaikan risalah Islam ini diterima Allah sebagai salah satu amal jariah semasa menghadap-Nya pada suatu hari yang pasti akan tiba..”
blog's design by faizassyirazi. Powered by Blogger.

Friday, 31 January 2014

Keluarga: Madrasah Pembentukan Manusia

Memiliki Keluarga Suatu Nikmat Terbesar

Lingkungan keluarga bagi manusia merupakan madrasah yang sangat bernilai dan apabila manusia memahaminya dengan baik, maka ia akan memberikan kesempatan untuk membentuk dirinya dan begitu juga orang lain.

Suatu hal yang mendapat penekanan serius dalam Islam adalah membentuk diri, sebagaimana kita punya kewajiban menyucikan diri, pada saat yang sama kita juga ada kewajiban membentuk orang lain. Justeru, untuk membentuk orang lain, langkah pertama dan yang paling penting adalah membentuk keluarga. Allah SWT dalam Surah at-Tahrim ayat 6 berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."

Ketika Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah SWT, baginda s.a.w. mendapat perintah untuk memperingatkan keluarganya. Antara kata lainnya adalah membentuk masyarakat harus dimulai dari membentuk keluarga sendiri. Allah SWT dalam surat As-Syu'ara ayat 214 berfirman, "Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat." Itu bererti membentuk masyarakat dimulai dari membentuk keluarga. Dengan demikian, bentuk dahulu keluargamu, dan setelah itu teruskan dengan membentuk masyarakat.

Membentuk diri, isteri dan anak-anak merupakan kewajiban besar seorang ayah dan kewajiban ini hanya mampu dilakukan dengan kesabaran. Kita harus sedar bahawa semua ada aliran pemikiran menyebut rumah sebagai tempat terbaik untuk membentuk diri, mendidik anak dengan benar dan pertumbuhan spiritual mereka.

Keluarga, Madrasah Pembentukan Manusia

Lingkungan keluarga merupakan tempat bagi sair-suluk dan penyempurnaan lelaki dan wanita. Lebih-lebih lagi bila kita memiliki jiwa yang besar. Ucapan punya pengaruh, tapi perilaku memiliki pengaruh yang lebih baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Bila seseorang untuk kali pertama dinasihati dan tidak mahu mendengar, pada akhirnya akan mendengar juga dan mahu melakukan nasihat itu akibat pengulangan dan tekanan. 

Hal ini dapat dilakukan disebabkan kesabaran dan jiwa besar yang luar biasa. Salah satu perilaku yang sering dilakukan ahli psikologi agar ucapan mereka didengar adalah pengulangan. Tapi perbuatan tentu lebih berpengaruh. Sebagaimana bila suami melakukan solat di awal waktu, maka dengan sendirinya isteri juga mengikutinya. Bila suami bertutur dengan baik dan sesuai dengan akhlak, maka itu juga akan berpengaruh kepada isteri dan anaknya. Survei membuktikan anak yang beradab memiliki orang tua yang beradab dan begitu juga sebaliknya.



Falsafah Pernikahan Adalah Menyucikan Jiwa

Dari sini, penting bagi suami dan isteri berusaha mencapai kesempurnaan sebagai teras keluarga. Keduanya saling membantu untuk meraih kesabaran dan rasa syukur yang merupakan pasak keimanan. Islam tidak melihat pembentukan keluarga semata-mata untuk memenuhi keperluan syahwat, sekalipun masalah ini juga satu hal yang penting dan bahagian dari falsafah pernikahan. Islam memerintahkan pemuda dan pemudi baligh yang memerlukan pernikahan untuk membentuk keluarga demi melindungi etika umum di tengah masyarakat. 

Lebih penting lagi, di sebalik perintah membentuk keluarga ada tujuan lain iaitu untuk menyucikan diri. Kerana lingkungan keluarga merupakan madrasah terbaik untuk membentuk diri dan meraih kesempurnaan. Bila manusia tidak memanfaatkan dengan baik lingkungan keluarganya bagi kehidupannya atau terjadi perceraian, maka jangan menyalahkan Islam, tapi diri kita semua ikut bersalah. Banyak faktor dibawa dalam kehidupan manusia yang membuat lingkungan keluarga menjadi dingin yang berhujungkan perceraian.


Mensyukuri Nikmat Besar Bernama Keluarga

Seharusnya kita mengetahui bahawa nikmat terbesar bagi lelaki dan wanita adalah nikmat keluarga. Manusia tidak boleh melupakan Allah SWT setelah membentuk keluarga. Ini kerana dalam institusi keluarga perlu ada peningkatan spiritual dan semua pihak harus memanfaatkan nikmat besar ini sebaik-baiknya.

Allah SWT yang Maha Bijaksana menciptakan lelaki untuk wanita dan begitu pula sebaliknya, wanita untuk lelaki agar dapat membentuk institusi bernama keluarga. Dalam institusi ini dapat diraih ketenangan dan kepuasan. Itulah mengapa lingkungan keluarga harus dipisahkan dari kecemasan dan kegelisahan. Al-Quran menjelaskan lingkungan keluarga sebagai tempat yang isinya dipenuhi dengan kasih sayang dan rahmat.


Dengan demikian, setiap perilaku dan ucapan yang menyebabkan dinginnya institusi keluarga merupakan satu bentuk pengkufuran nikmat. Sebuah rumah yang telah disemai dengan prasangka dan ketidakpercayaan tidak layak menjadi tempat diturunkannya berkah dan rahmat Allah, tapi menjadi tempat kemurkaan Allah. Tempat yang semula aman, menyenangkan dan tenang berubah menjadi pusat kecemasan, kebencian dan beragam penyakit jiwa.

*Petikan dan olahan semula dari irib.ir

0 comments:

Post a Comment

Kata-kata melambangkan akhlak dan peribadi kita...
Justeru, berhikmahlah dalam melaksanakannya (^ ^,)